KAMPANYE, SANDIWARA-SANDIWARA POLITIK MUSIMAN

Posted on 09 Mei 2009 by Blog Kesuksesan Hidup

Blog Kesuksesan Hidup | Kampanye, Sandiwara-Sandiwara Politik MusimanSebenarnya artikel ini agak terlambat untuk diposting, karena seperti kita ketahui bahwa pemilu untuk memilih anggota DPR dan DPD telah selesai. Namun tidak mengapa, karena saat inipun sebenarnya kita sedang menjelang pemilu untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, jadi saya rasa artikel ini masih cukup relevan untuk saya posting di Blog Kesuksesan Hidup.

Baiklah, tanpa berbicara panjang lebar lagi, saya akan langsung menguraikan artikel saya kali ini, yang saya beri judul "KAMPANYE, SANDIWARA-SANDIWARA POLITIK MUSIMAN"

Artikel ini saya tulis, saat saya sedang menyaksikan kembali sandiwara-sandiwara politik musiman partai-partai dan para elit politiknya.
Kenapa saya katakan demikian? karena memang setiap musim kampanye yaitu setiap 5 tahun sekali, seperti sekarang ini, banyak partai dan para elit politiknya memainkan berbagai sandiwara politik yang tujuan akhirnya tentu saja untuk memenangkan pemilu, atau bagi partai-partai kecil dan partai-partai baru, sandiwara politik ini minimal untuk meningkatkan perolehan suara bagi partai mereka, untuk meningkatkan bargaining power mereka, ketika mereka mengadakan negosiasi politik dengan partai lain dalam sebuah koalisi.

Maksud saya dengan sandiwara politik adalah:
Kepurapuraan yang ditunjukkan oleh partai dan para elit politik selama masa kampanye dengan melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan rasa hormat dan menarik simpati masyarakat, yang bertujuan untuk memenangkan pemilu atau minimal untuk meningkatkan perolehan suara.

Jadi, pada setiap kampanye, bukanlah sebuah keajaiban ketika kita melihat banyak partai dan para elit politik yang berhati malaikat dan bertindak bak seorang dewa penolong.

Berbagai kegiatan diselenggarakan terutama kegiatan-kegiatan yang berbau sosial, mulai dari perbaikan dan pemeliharaan lingkungan, pengobatan gratis, penjualan sembako murah atau adapula pembagian secara cuma-cuma, panggung hiburan rakyat, sumbangan-sumbangan, baik kepada individu maupun kepada organisasi-organisasi sosial yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat, serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

Melihat semuanya itu, sebuah pertanyaan kemudian muncul dalam pikiran saya:
Tidakkah partai dan para elit politknya sadar dan berpikir bahwa untuk menumbuhkan rasa hormat dan menarik simpati masyarakat memerlukan proses yang panjang dan memakan waktu lama?

Tapi, kalau memang pada kenyataannya masing-masing partai dan para elit politiknya berpikir sebaliknya, memang tidak mengapa, itu hak mereka, hanya saja kemungkinan besar hasil yang akan mereka peroleh dari apa yang sudah mereka lakukan selama kampanye, dalam hal pengorbanan waktu, tenaga dan biaya, tidak akan maksimal seperti apa yang mereka harapkan atau bahkan akan sangat bertolak belakang dengan harapan mereka tersebut. Itu semua adalah konsekwensi logis yang harus mereka sadari dan terima. Merasa kecewa ketika hasil pemilu tidak seperti yang diharapkan? wajarlah, tapi sekali lagi, itulah konsekwensi logisnya.

Memang bisa saja kampanye dijadikan sebuah event untuk menumbuhkan rasa hormat dan menarik simpati masyarakat, sebagai salah satu bagian penting dari proses pemenangan pemilu atau untuk meningkatkan perolehan suara. Tapi, semua itu bisa terjadi ketika masing-masing partai dan para elit politiknya secara konsisten dan berkesinambungan telah dan sedang menjalankan misi sesuai dengan visi partai yang tentu saja berpihak kepada rakyat. Karena apabila hal itu tidak terjadi dan tidak dirasakan oleh masyarakat, maka hasil akhirnya pasti hanyalah kekecewaan.

Bagi saya, sebenarnya kampanye cukup dijadikan sebagai pengingat tentang visi dan misi partai, tentang apa yang secara konsisten dan berkesinambungan, telah dan sedang mereka perjuangkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara, selebihnya tidak perlu atau bisa saja, tapi hanya sebagai pelengkap. Sekali lagi hanya sebagai pelengkap.

Masyarakat Indonesia, bersiaplah karena panggung sandiwara politik season 2 akan segera dimulai... dan dari situasi politik yang berkembang belakangan ini, menurut pengamatan saya, kemungkinan besar akan ada panggung sandiwara politik season 3, artinya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden kemungkinan besar akan melewati 2 putaran.

Jadi, bijaklah dalam menentukan pilihan anda, pilihlah pemimpin yang memiliki visi untuk menjadikan bangsa ini lebih baik dan maju, sehingga dengan visi tersebut, pemimpin ini akan menjalankan misinya berupa kebijakan-kebijakan yang selalu mngedepankan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat, bangsa dan negara. Dan juga, pilihlah pemimpin yang sudah teruji keberpihakannya terhadap rakyat kecil, dan bukan seorang pemimpin yang pandai bersandiwara, yang menunjukkan sikap yang tidak sepantasnya ditunjukkan oleh seorang pemimpin, apalagi seorang pemimpin negara, sebesar negara kita Indonesia.

Tentukan pilihan anda dan selamat menyontreng...

Demikian artikel saya kali ini, semoga memberikan manfaat yang positif bagi anda.
Terima Kasih.


Sukses Selalu,

Blog Kesuksesan Hidup






Silahkan Baca Juga Artikel Terkait (Related Post) Berikut:

25 komentar:

Tampilkan/Sembunyikan Seluruh Komentar

Anak Baru mengatakan...

Pertamaaaaaxxxxx....
kira-kira kalo calon presiden yang gagal nanti, apa mau ngambilin sumbangannya ya?? kek kasus cale-caleg.. hikz..

Blogger Magazine mengatakan...

betul bro.. harus pilih baik2 nih.. jangan kehasut sama sandiwara2 mereka.. :D

ina mengatakan...

pilih yang takut sama Tuhan ajah, yang peduli ma rakyat, pokoknya pilih yang bener2 okey, TOP BGT dah!!!!!

marcellino mengatakan...

Kampanye...janji awaknya sangat mengiurkan...tetapi bia sudah menjabat..banyak janji yang di lupakan...

Berdoa saja semoga indonesia bisa semakin baik dan lebih baik lagi

Radzeen mengatakan...

susah ya bila harus memilih, kita tidak tau apa bakal terjadi dikemudian hari..

mambo mengatakan...

kampanye partai politik itu kalau menurut aq gini ni,,,sebuah partai ibarat mobil mogok yang minta di dorong,ayo dorong2 nanti tak kasih rokok tapi apa yang terjadi setelah mobil jalan takut kalau mogok lagi gak mau berhenti jangankan rokok ucapan terimakasihpun tidak,nah begitu juga dgn partai politik kalau dah duduk enak terima kasihpun tidak apa lagi menuhin janjinya ya gak..?hehehehee

marcellino agatha mengatakan...

Pemilu di negara kita itu mirip sebuah dagelan bedanya kalo dagelan asli itu ada pemeran antagonis dan non antagonis tapi kalo dagelan pemilu ini tokohnya tidak ada yang memerankan tokoh antagonis semua berebut peran untuk memerankan tokoh yang baik hati hanya untuk mendapatkan empati dari rakyat... Nah..kalo tujuan awalnya sudah dicapai baru deh ketahuan sifat aslinya

Linda mengatakan...

salam kenal sob...
nice share...

Blog Motivasi Arief mengatakan...

Saya jadi ingat kata Mario Teguh,
Sudah biasa kalau elite politik kampanye menjelang pemilu.

Namun sungguh luar biasa bilamana proses pembangunan citra dimulai dengan hati yg tulus dan dengan langkah yg lebih awal dibandingkan elite politik yg lain.

Salam Sukses,

Arief Maulana

fajardesign mengatakan...

artikel ini masih belum telat ko sob..malah lagi seger segernya..betul tuh sandiwara 5 tahun sekali...kasihan rakyat hanya jadi penonton :(

rudi mengatakan...

kalo saya lebih setuju dengan alangkah baiknya calon pemimpin tersebut selalu membantu rakyatnya dan dengan tulus bisa mensejahterakan rakyatnya, lha wong sekarang calon pemimpinnya hanya memikirkan dia dan partainya, kapan rakyatnya dipikirkan, nasib nasib

sitoradostdaram mengatakan...

kmrin sore SBY dtg ke sabuga.. busseet dahhh.. bikin mcet lalu lintas.. gw mpe kagak bs jln pulang gawe tuhhh.. ampun dehhh.. smga sj dia tdk hny brbicara, tp jg brtindak.. ;)

Peluang Usaha mengatakan...

Memang tidak ada politik yang tulus di dunia ini..habis manis sepah dibuang..Setelah pemilu rakyat sudah tidak diperhatikan..quo vadis Indonesia

penthol kramat mengatakan...

dalam dunia politik memang penuh intrik, berbagai cara pun digunakan. so, kejelian kita memang di uji di sini...jd bener pesan dlm artikel ini...beware....hati...hati...dlm menentukan pilihan

Rinto mengatakan...

berbicara soal politik memang ga ada matinya, sll aja ada hal yg bisa di bahas. dan saat ini sangat sulit menemukan para pelaku elite politik yang memihak pada rakyat, mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi...hayo, ada yg pernah nemuin blum yg memenuhi kriteria yang aku sebutin td?

Imam Wildan Ar mengatakan...

Rakyat negeri tercinta ini belum bijak untuk menerima kekalahan dan maunya menang mulu... ketika golonya kalah mereka sibuk mencari cari kesalahan golongan yang menang dan bukan membantu menyempurnakan apa yang telah dilakukan golongan yang menjalankan pemerintahan... kita mesti banyak belajar lagi dalam hal berpolitik yang memiliki etika demi terciptanya negeri tercinta yang menganut demokrasi kerakyatan yang sempurna... tanpa mementingkan kepentingansuatu golongan saja...

cahyadi mengatakan...

kayak sinetron aja...

ASEP TEDI RESPATI mengatakan...

di Korea pimpinan parpol yg ga nyampe 10 % MENGUNDURKAN DIRI, di ind-sia pimpinan parpol yg kurang dari 10 % BERSIKERAS mencalonkan diri hehe susah kalo kekuasaan sudah jadi tujuan, janji tinggal janji ... wakakakakak

ASEP TEDI RESPATI mengatakan...

kata bang iwan fals : dunia politik memang penuh intrik, dunia pesta pora para binatang, kilik sana kilik sini asik ga asik, kalo ga ngilik ga asik ... hehehe bener juga ya :D

aalil Belajar SEO mengatakan...

kalau kata desi ratnasari dalam lagu nya "Politik memang kejam(halah)" hehehe.. keep share

arsyil mengatakan...

Kampanye abisin duit......................... ujung2nya rakyat deh...............

Jgn Klik disini

Active Fitness Batam mengatakan...

Kalau para elit politik bersandiwara kita ikutin aja sandiwaranya toch yg terakhir tertawa kita juga. Karena sudah tidak jamannya kita dibohongi lagi dengan janji2 palsu. Kita ambil aja kesempatan yang terbaik dari hadiah2 politik he he he

Joddie mengatakan...

Wah.. saya juga setuju dengan pendapat ini.. tapi bagaimanapun juga kita harus tetep milih kan.. dan semoga aja, siapapu yg gw pilih bukan tipe pemimpin yang kacang lupa kulitnya..

amir mengatakan...

Ajang kampanye kayaknya menjadi ajang buang-buang dan bagi-bagi duit nih, alangkah baiknya semua dana kampanye dikumpulin ke negara dan proses kampanye difasilitasi negara dengan metode-metode yang arif dan hemat. Jadi sisa uangnya bisa buat meningkatkan kesejahteraan rakyat atau membangun Indonesia, liat aja banyak jalan yang udah pada rusak, sekolah yang hampir ambruk belum lagi anak-anak yang harus kehilangan kesempatan untuk mengeyam pendidikan karena kurang dana, apa ga pada mikir ya.....?

rachmattullah mengatakan...

Iya bener nih sebenarnya didalam era politik itu tidak ada orang yang baik, wong politik itu dijuluki kejam, maka setuju kok dengan sobat yang meposting tentang ini, udah sekarang kita turuti aja hari nurani yang kira 2 menjadi pilihan kita.

salam sobat dari



Rachmattullah

Budak Pempek City

Bukan Orang Politik Kok City

Posting Komentar

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca artikel ini.
Jika berkenan, silahkan berikan komentar Sahabat.
Jangan pernah ragu untuk beropini atau berdiskusi disini.

Mohon jangan spam, karena dengan berat hati Admin akan menghapus komentar yang dianggap spam dan yang dianggap dapat mengganggu para pembaca artikel-artikel Blog Kesuksesan Hidup.

Sekali lagi terima kasih.

Sukses Selalu...

MARIO TEGUH CORNER - KATA BIJAK DAN MOTIVASI MARIO TEGUH

NILAI MEREKA BAGI ANDA HANYA SETINGGI PENGHORMATAN ANDA KEPADA MEREKA.
NILAI DARI SETIAP PRIBADI DALAM KEHIDUPAN ANDA, ADALAH NILAI DARI KEHIDUPAN ANDA.
JANGANLAH HANYA HIDUP UNTUK DIRI SENDIRI
ANDA AKAN MUDAH TERPEROSOK DALAM KESEDIHAN DAN KEPUTUS-ASAAN, JIKA YANG ANDA PIKIRKAN HANYA DIRI ANDA SENDIRI
(MARIO TEGUH - ANDA HANYA MENJADI SIAP UNTUK HAL-HAL YANG ANDA SIAPKAN)
ADVERTISEMENT AREA


Page copy protected against web site content infringement by Copyscape